Entah apa yang terjadi di diriku waktu itu. Sensasi telanjang serta berganti baju di pinggir ventilasi, membuatku terangsang. Sangat terangsang. Walau hanya membayangkan adanya seseorang yang tidak kukenal melihat ke arah tubuh telanjangku sudah bisa membuat lendir vaginaku membanjir keluar.
“Seeeeppp… … baju tidur seksinya telah dipakaikan, sekarang saatnya pameran ya sayang… hehehe” ucap Rudi menggunakan nada mirip anak mungil yg sedang bermain dengan mainan kesayangannya. “engkau terlihat seperti bidadari yg mau tidur…” tambahnya.
Sejenak, saya berkiprah ke kamar mandi serta kutatap tubuh semampai yang ada pada depan cermin. Sejenak jua saya bersyukur atas karunia yg Maha Kuasa, yang telah memberiku tubuh latif penakluk hati lelaki ini. 😀
Baju tidur yg kukenakan waktu ini terlihat begitu pendek, bahkan terlalu pendek. karena asal sekilas penilaianku, bawahan baju tidur ini hanya menggantung beberapa cm dibawah pangkal kakiku. Berwarna hitam transparan dengan motif renda-renda yang hanya menutup area payudara dan vagina.
tapi, izin bagaimana pun, dengan baju tidur ini memang menghasilkan tubuhku terlihat begitu sexy.
tak henti-hentinya, Rudi mengintip keluar jendela, “saya harap, ada orang yang lewat kamar ini dan melihat kearahmu… saya benar-sahih pengen melihat reaksi mereka ketika melihat tubuh semi telanjangmu… hehehe… ”
“aku pengen seluruh orang memahami, Jika ketika ini aku memiliki seorang bidadari sebagai perempuan pendampingku…” bisiknya lirih sambil mengusap rambut belakangku serta beberapa kali melumat bibir tipisku.
“Kita bakal bersenang-senang kali ini sayang…” pungkasnya girang.
bertanya-tanya, khawatir dan takut, seluruh membaur menjadi satu. aku tidak tahu wajib mengatakan apa, meskipun planning ini telah kami pikirkan menggunakan matang, terdapat saja perasaan aneh yang muncul pada hatiku.
Yup. Mungkin sama mirip pemikiran gadis lain Jika mengalami situasi seperti ini, saya tidak ingin terlihat seperti pelacur.
“Ajrit… hal ini akan jadi kejadian yg sangat seru… Sangat seru…!” Rudi berseru beberapa kali.
ketika hari mulai gelap, Rudi dengan sengaja menyalakan lampu tidur yg ada di meja samping tempat tidur. menggunakan adanya cahaya asal lampu tidur, kamar tidur kami dapat terlihat lebih mencolok daripada cuaca luar yg lebih gelap.
dan seiring menggunakan mulai tenggelamnya surya, hotel daerah kami menginap pun mulai ramai. Beberapa kendaraan beroda empat tiba selama setengah jam berikutnya, akan tetapi kami eksklusif kecewa ketika menyadari tidak ada satupun orang melihat kea rah ventilasi kamar kami dan melihat tubuh semi telanjangku yg terbaring di atas daerah tidur.
Sekilas, Rudi merasa relatif frustrasi karena kesempatan buat diriku terlihat semakin tipis menggunakan berlalunya hari. Terlebih saat ada seorang lelaki yang melewati kamar kami tetapi tidak sedikitpun menengok kedalam kamar.
“Sialan!” Umpat Rudi sambil melongok keluar ventilasi dan mengintip orang tadi hingga menghilang di sudut jalan.
“dia pasti lewat sini lagi beberapa mnt lalu…” ucapnya optimis.
Sejenak, beliau berpikir keras sambil melihat kearah daerah tidur.
“tampaknya daerah tidur ini kurang dekat menggunakan jendela…” seru Rudi lagi . serta menggunakan semangat, ia mendorong daerah tidur kearah kanan, sampai mendekat ke ventilasi
“Sayang… saya capek…” keluhku.
sudah hampir satu jam aku memposisikan tubuhku berbaring seperti ini.
“Bentar lagi ya bagus… aku janji deh, kepengenanmu bakal aku kabulin…” rayu Rudi padaku sambil mengecup keningku.
Coba kamu tiduran miring, dengan muka menghadap kearah jendela sambil 1ebc1a17ad3a1674c3f11a3cde0327c7 membaca majalah ini…” pinta Rudi lagi. “Hanya orang buta yg nggak melihat bidadari rupawan pada dalam kamar ini”
“Oiya… satu lagi….coba kendurin deh, tali dada yang terdapat pada depan baju tidurmu sayang… tunjukin sedikit tetek besarmu…hehehe…”
menggunakan perasaan bosan serta sedikit ogah-ogahan, aku segera mengendorkan tali baju tidurku dan membentuk sebagian daging payudaraku menyembul keluar. Kuposisikan tubuhku sevulgar mungkin.
Tangan kananku menyangga ketua, serta tangan kiriku yg bebas berulangkali membalik laman majalah.
“Pamerin jua sedikit CELANA DALAMmu Mia… naekin bawahan baju tidurmu sedikit, sekalian paha mulusmu bisa terlihat menggunakan jelas… …” tambah Rudi lagi.
serta selesainya saya berada pada posisi yang ia inginkan, Rudi segera melongok keluar jendela serta mengintip situasi diluar kamar.
“beliau tiba,” teriak Rudi penuh semangat,
dengan gerakan secepat kilat, Rudi segera bersembunyi ke sudut kamar dan mengawasi diriku yg sedang berpretensi-pretensi membaca majalah menggunakan 1/2 payudara menyembul keluar
Mengetahui Bila tubuh seksiku bakal ditinjau oleh orang yang tidak saya kenal, mendadak membentuk detak jantungku berdetak lebih cepat. serta mendengar bunyi langkah kakinya yang perlahan semakin dekat, menghasilkan tubuhku bergetar sebab sensasi.
saat itu, mukaku pasti semerah kepiting rebus saking malunya.
Itil V3
dan sahih, walau saya tidak bisa melihat kearah ventilasi secara langsung , berasal sudut mataku, aku dapat melihat Bila orang yg mendekat itu sejenak memperlambat langkahnya saat melewati jendela kamarku yg terperinci. Bahkan, buat beberapa ketika, orang itu berhenti didepan jendela kamarku.
tetapi sebab saya yang merasa sedikit risih akan ketelanjangan payudaraku, akupun merasa sedikit malu, serta akhirnya membenarkan posisi baju tidurku sehingga payudaraku pulang tertutup. dan begitu baju tidurku menyembunyikan payudaraku, orang itu buru-buru melangkah pulang serta menjauh berasal ventilasi. Mungkin dia khawatir akan tertangkap basah olehku sebab mengintip.
“Hebat sayang…. Hebat banget….” Girang Rudi sembari menghambur kearahku. Berulang kali ia mengecup wajahku, menandakan Jika waktu itu beliau begitu senang.
“beliau absolut terkesima melihat keseksian tetek besarmu…” ujar Rudi lagi.
Buru-buru, beliau melongok kearah jendela dan mencari tahu lagi situasi diluar kamar.
“Sayang…. Pemuda itu berhenti dan kembali lagi… saya konfiden kali ini beliau bakal melihat dirimu lebih lama lagi… Kali ini, sembulkan lagi dong satu putting tetekmu… aku pengen lihat reaksinya seperti apa…”
dan benar, tak beberapa lama kemudian, cowok yang baru saja menatap payudaraku dari luar ventilasi itu kembali berjalan kedepan kamarku. Berdiri sempurna di depan ventilasi besar yang menampilkan 1/2 ketelanjanganku asal pada kamar.
Ingin sekali aku melihat ke depan buat dapat melihat raut paras cowok yg sedang mupeng di hadapanku itu, meskipun aku tahu bahwa Bila saya lakukan, rasa membuat malu akan langsung memenuhi dadaku.
kurang lebih satu atau dua mnt, cowok itu berdiri serta melihat setengah ketelanjanganku lebih dekat. aku yg merasa sangat kikuk, hanya mampu menghela nafas panjang serta 1ebc1a17ad3a1674c3f11a3cde0327c7 membaca laman demi laman majalah yang terdapat pada hadapanku. tetapi ditengah rasa kikuk yang menyelimuti dadaku, perlahan, ada rasa iseng berasal dalam diriku.
“aku ingin melihat reaksi cowok asing ini Bila saya perlihatkan ketelanjanganku lagi…” batinku.
Segera saja, menggunakan tangan kiriku yg masih bebas, saya 1ebc1a17ad3a1674c3f11a3cde0327c7 menggaruk pantatku menggunakan tujuan meningkatkan bawahan baju tidurku. sehingga cowok asing ini dapat melihat lebih kentara lagi CELANA pada serta kaki jenjangku.
tetapi, pada tengah aksi liarku ini, mendadak terdapat sinar terang yg menerangi kawasan cowok asing itu berdiri, lalu tidak usang ada suara mobil yg mendekat kearah parkiran yang ada pada dekat kamarku. Sekejap, cowok asing itu telah menghilang dari hadapanku, serta kini aku hanya menatap jendela kosong menggunakan latar belakang page parker yg mulai gelap.
Rudi meledak kegirangan berasal tempat persembunyiannya. Nampaknya beliau benar-sahih senang dengan apa yang telah terjadi barusan.
“Sialan gara-gara ada orang datang, cowok itu jadi kabur…. “
“tapi semua itu sungguh mendebarkan…. engkau benar-benar artis alami Mia…”
“ dia akan kembali untuk bisa melihatmu lebih lagi Mia… saya memahami itu….” Ucap Rudi sembari beberapa kali dia mengintip ke luar jendela.
“Sayang, saya konfiden beliau akan pulang lagi dan melihat segala sesuatu yg ada ditubuhmu… perlihatkan keseksianmu lebih banyak lagi…” Ucap Rudi sembari kembali melonggarkan seluruh tali yang terdapat pada baju tidurku. beliau melayout penampilanku demi mendapat sensasi kenikmatan yang dia inginkan. “harus lebih terlihat telanjang alami… Hehehe…”
“aku konfiden cowok itu bakal balik lagi, serta saat ia kembali, perlihatkan semua keseksianmu Mia…” istilah Rudi sembari melangkah kea rah pintu “aku akan 1ebc1a17ad3a1674c3f11a3cde0327c7 keluar dan bersembunyi di kembali kendaraan beroda empat… saya pengen tahu apa yang akan terjadi…” tambahnya lagi.
Rudi pun keluar dan menutup pintu di belakangnya.
Seketika, jantungku terasa begitu berdebar-debar serta aku merasa sangat seksi dan menginginkan pameran ini lebih jauh lagi. saya ingin cowok itu melihat tubuhku dalam keadaan telanjang total.
Ditengah pemikiran anehku, tiba-datang handphone yg sedari tersebut aku letakkan di meja samping daerah tidurku berdering. Itu Rudi
“Haloo…?” kataku membuka dialog.
“Mia aku udah di belakang kendaraan beroda empat…. kita ngobrol disini aja ya… buruan engkau pake earphone biar actingmu lebih alami…. ”
Segera saja kupasang kedua earphone putihku di telinga kanan dan kiriku, kemudian aku kembali merebahkan badan, seperti semula.
“Udah…” jawabku singkat.
“Mia…. beliau tiba lagi…. dan memahami nggak?”
“Kenapa?”
“sekarang beliau hanya mengenakan celana pendek ….”
“Emangnya kenapa…?”
“Nggak memahami jua sih maksud beliau apaan… hahaha…” kentara Rudi sambil tertawa terbahak-bahak.
“beliau mendekat kea rah ventilasi kamar kita Mia…” Ucap Rudi lagi, “dan Mia… dia udah berada di depan jendela kamar….”
Rupanya, ini tujuan Rudi menelponku. Suapaya aku jua bisa mengetahui apa yg sedang terjadi diluar kamarku. Kami terus melakukan percakapan pada telepon, saling bisik dan menceritakan apa yg terjadi.
Jika dipikir-pikir, apa yg kami lakukan ketika itu memang mirip orang gila. Rudi, yg memiliki sebuah keinginan aneh buat memamerkan ketelanjangan tubuh perempuan yg beliau sayangi kepada orang lain. serta anehnya, aku , yg waktu itu adalah kekasih Rudi, mau saja membantu Rudi melampiaskan harapan anehnya itu.
“Cowok itu ngapain sayang…?” Bisikku lirih.
”beliau masih berada pada depan kamar Mia… Eh Mia… coba melebarkan pahamu buat dia Sayang,” saran Rudi.
Segera saja kulakukan apa yg Rudi inginkan sembari terus mendeskripsi berasal setiap gerakan yg cowok asing itu lakukan diluar kamarku.
Sebenarnya, walau tidak pada deskripsikan sang Rudi, dari ekor mataku aku dapat sekilas melihat apa yang sedang terjadi, tapi, guna memperoleh kesan pameran aurat yang natural, aku tetap berusaha focus menggunakan akting yg kulakukan ini.
“Gila Miiiiii…… Gila…..” mendadak Rudi berbisik menggunakan nada seru.
“Kenapa sayang…???” tanyaku antusias.
“dia ngeluarin kontolnya asal bawah celana….” Ucap Rudi “sepertinya beliau mau onani sambil ngintipin engkau …”
DEGDEG…DEGDEG…DEGDEG…
Mendadak, begitu mendengar ulasan Rudi secara eksklusif, dadaku seperti pulang mau meledak.
Bagaimana mampu, cowok ini mengeluarkan btg kejantanannya di depan jendela kamarku. beliau tampaknya tak tahan menggunakan nafsu yg ada di otaknya. serta sepertinya, beliau sengaja pulang ke kamarnya serta mengganti kostumnya dengan celana pendek dengan tujuan mirip ini, beronani di depan tempat awam. pada koridor hotel, tempat yang dengan mudah terlihat sang orang lain.
“Cowo asing ini beronani sambil membayangkan tubuh seksiku. :D” tiba-tiba saya tersenyum simpul, sembari sedikit melirik ke arah cowok asing ini dengan ekor mataku.
“Wooow…. “
balik saya merasa dadaku seolah ingin meledak.
“btg penisnya cowok asing yang sedang beronani pada depan jendela kamarku itu ternyata akbar jua…”
Seketika itu juga, mukaku terasa memanas serta nafas hangatku berhembus semakin cepat. Putingku mencuat serta vaginaku membasah. Aneh, walau saat itu tubuhku sama sekali belum dirangsang sang benda apapun, tapi sebab ulasan lebih jelasnya Rudi mengenai apa yg cowok asing itu lakukan di luar kamarku, aku menjadi benar-benar terangsang.
Terlebih berasal penglihatan di ekor mataku, yg secara samar terlihat betapa besarnya barang yg ia miliki, semakin membuat vaginaku berdenyut hebat.
“Penis cowok itu sepertinya jauh lebih besar daripada penis Rudi…Gimana ya cita rasanya disodok-sodok dengan titit sebesar itu…?” Ucapku dalam hati.
Walau hanya melihat sekilas, penis itu terlihat begitu kekar, dengan urat-urat yang bertonjolan di sekujur btg panjangnya. Ingin rasanya aku melihat secara terperinci-terangan ke arah cowok asing itu, serta memperhatikan dengan seksama apa yang sedang beliau lakukan di hadapanku itu.
Ingin cita rasanya aku membantunya mengocok batang penis panjang miliknya menggunakan tanganku. dan ingin cita rasanya aku ajak dia masuk kedalam kamarku dan menyetubuhi vagina garalku menggunakan brutal.
“Wooooww… Miiiii….” Girang Rudi datang-datang.
“Kenapa sayang…?” bisikku sambil terus berpura-pura-pretensi membaca majalah yang ada dihadapanku sembari terus memamerkan kemolekkan tubuhku.
“Tau nggak….?” Tanya Rudi lagi
“Kenapa…?”
“Gara-gara melihat tubuh seksimu, cowok asing itu mengeluarkan kontolnya…. Gara-gara melihat paha mulusmu, cowok asing itu onani…. serta gara-gara melihat tetek montokmu, cowok asing muncratin pejuhnya di jendela kamar kita….”
kontiniu…
Baca carita selanjutnya di SOR77
Leave a Reply